KeluarMore Info? Just follow me in Twitter

Friday 27 April 2012

9 Laptop Tercanggih Masa Depan

9 Laptop Tercanggih Masa Depan


Komputer jinjing (populer dalam bahasa Inggris: laptop, notebook, atau powerbook) adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop tersebut. Sumber daya komputer jinjing berasal dari baterai atau adaptor A/C yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis, tergantung dari cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai.

Sebagai komputer pribadi, laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer destop (desktop computers) pada umumnya. Komponen yang terdapat di dalamnya sama persis dengan komponen pada destop, hanya saja ukurannya diperkecil, dijadikan lebih ringan, lebih tidak panas, dan lebih hemat daya. Komputer jinjing kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci tergantung dari ukuran laptop itu sendiri. Selain itu, papan ketik yang terdapat pada laptop gratis juga kadang-kadang dilengkapi dengan papan sentuh yang berfungsi sebagai “pengganti” tetikus. Papan ketik dan tetikus tambahan dapat dipasang melalui soket USB maupun PS/2 jika tersedia.

Berbeda dengan komputer desktop, komputer jinjing memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen penyusun laptop adalah ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya berharga lebih mahal, tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, walaupun demikian harga komputer jinjing pun semakin mendekati desktop seiring dengan semakin tingginya tingkat permintaan konsumen

Luvaglio

Luvaglio pencipta barang barang mewah yang berdomisili di UK telah menciptakan laptop pertama bernilai jutaan dolar. Rincian lengkap tentang spesifikasi laptop belum dirilis pada saat ini, tetapi diketahui bahwa ia memasukkan 17 “lebar layar LED yang dirancang khusus anti-glare coating reflektif untuk gambar yang jelas dan terang. 128GB Solid State Disk dan slot loading Blue-Ray drive. Ada sebuah perangkat pembersih layar yang terintegrasi dan berlian berwarna sangat langka yang juga berfungsi sebagai tombol power ketika ditempatkan ke dalam laptop, dan juga bertindak sebagai identifikasi keamanan.

Orkin’s Rolltop
Orkin’s Rolltop yang pasti akan menjadi salah satu item dalam daftar ‘must-have’ dari pencinta gadget. Bahkan jika itu hanyalah sebuah konsep pada titik penerbitan. Mengapa kita katakan demikian? “Notebook” ini hadir dengan layar LED yang fleksibel yang juga menangani multitouch bagi mereka yang tergila-gila dengan iPhone. Ketika sepenuhnya dibuka, Notebook ini akan menjadi sebuah 17 ” flatscreen. Tetapi juga dapat dilipat menjadi 13″ tablet jika diperlukan. Tidak tahu apakah notebook ini akan didukung fitur nirkabel atau tidak.

Ergonomic
Yang luar biasa dari laptop ini tidak hanya bahwa keyboard ‘terpecah’ untuk memberikan ruang lebih pengguna komputer untuk menyesuaikan tangan mereka, tetapi bahwa ia memiliki LCD kedua tersembunyi di bawahnya. Sebuah ide yang fantastis. Layar kedua bekerja dengan layar pertama – yang memberi pengguna fitur “drag and send” untuk membuka jendela atau program. dapat Bertindak secara independen sebagai input berbasis stylus untuk mencatat, membuat sketsa, dan hal-hal lain yang pengguna yaitu dapat lakukan untuk menulis ke dalam antarmuka. Hal ini membuat EDSSKN yang luar biasa tidak hanya bermanfaat bagi penulis dan pengolah kata, tapi seniman dan desainer juga

Thinkpad
Ketika IBM menyerahkan semua divisi laptop mereka ke Lenovo, banyak takut bahwa desain Thinkpad klasik akan kehilangan arah, tetapi dengan desain peningkatan ini sebagian besar orang akan terkesan oleh konsep laptop ini.

Girly Laptop
Beberapa gadis menginginkan perhatian ekstra tidak hanya dari laki laki tetapi juga dari gadget dan bahkan laptop yang terlihat keren, seperti konsep HP ini dibuat khusus untuk perempuan. Setiap salah satu dari desain oleh Nikita Buyanov memiliki set sendiri yang spesifik yang akan memanjakan khusus dan mengakui bahwa seorang gadis mempunyai banyak keinginan bergaya; mereka terlihat berkelas, gaya, trendi dan bahkan menyediakan produktivitas tambahan untuk kepribadian Anda. Sayangnya, ini belum benar-benar diproduksi. Tetapi jika cukup banyak akan menunjukkan minat, mungkin tahun depan akan HP menyediakan model feminin yang berbeda pandangan yang dibuat hanya untuk wanita.

Dual screen
Dual Touch Screen Laptop dari Canova ini adalah desain notebook yang sangat sangat kreatif. Fitur notebook ini adalah dual display dengan layar sentuh yang sensitif, buku gambar, musik skor, kertas grafik, pena elektronik dan perangkat keras khusus untuk kelancaran fungsi. Sayangnya, ini hanya dijual di Italia dan Australia.

Dj Laptop
Fujitsu’s DJ Laptop, seperti yang disebut, memiliki layar LCD 20-inch utama dengan mudah dilipat tertutup untuk mengaktifkan fungsi turntable, yang dapat diakses melalui layar sentuh yang sensitif di bagian luar. Laptop ini memungkinkan Anda menelusuri semua trek favorit Anda sama seperti pada vinylturntable.

Emergency Button
NEC telah bekerja sama dengan Takara untuk menciptakan laptop yang disetujui ilmuwan gila-mesin, yang dimana semua token stiker, label, dan bahkan wallpaper yang membuat perangkat ini sangat mirip dengan yang terlihat di laboratorium film Duke Nukem. Notebooknya adalah G-type L LaVie laptop, layar 15.4-inch. Mengapit di samping adalah tombol yang sangat diperlukan yaitu”Tombol Darurat”, yang akan men-shutdown mesin saat penyusupan yang tak terduga. Diluncurkan pada 2006, dibuat hanya 300 unit dan sangat rahasia. Type-no1 dibuat dengan biaya hingga ¥ 174.510 ($ 1.476).

Compenion

Felix Schmidberger mendesain sebuah laptop untuk tahun 2015 dengan layar sentuh OLED. Komputer itu sendiri memiliki OLED touchscreen, di mana Anda dapat langsung mengoperasikannya. Sangat mirip dengan UMPC atau PDA. Seluruh layar adalah slider, karena dapat dipindahkan ke depan untuk membuka touchscreen OLED kedua di bawah, di mana Anda dapat memiliki keyboard atau bekerja kontrol, mirip dengan setup dengan 2 monitor. Ini jadi juara karena keportable-annya yang lebih daripada yang lain

Semut Pemakan Daun, Sang Pekerja yang Ulet

Fakta Unik Tentang Semut Pemakan Daun




Semut Pemotong Daun / Semut Atta



Semut pemotong daun sedang bekerja. 
Ciri-ciri khusus semut pemotong daun, yang juga di-sebut "Atta", adalah kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh mereka. Daun ini mereka tahan dengan dagu yang terkatup rapat. Oleh karena itu, perjalanan pulang semut pekerja setelah bekerja seharian memberi pemandangan sangat menarik. Orang yang melihatnya akan merasa seolah lantai hutan menjadi hidup dan berjalan. Di hutan hujan, pekerjaan mereka mengambil sekitar 15 persen produksi daun. Alasan mereka membawa potongan daun tentu saja bukan untuk perlindungan dari matahari. Semut ini juga tidak memakan potongan daun. Lalu, bagaimana mereka memanfaatkan begitu banyak daun?

Ternyata Atta menggunakan daun untuk memproduksi jamur. Daun itu sendiri tidak dapat mereka makan karena di dalam tubuh mereka tak ada enzim yang dapat mencerna selulosa dalam daun. Semut pekerja menumpuk potongan daun setelah ia kunyah, dan ia sim-pan di ruang-ruang dalam sarang di bawah tanah. Di ruangan ini mereka menanam jamur di atas daun. Dengan ini, mereka memperoleh protein yang mereka butuhkan dari pucuk jamur. 





Namun, jika Atta disingkirkan, kebun itu biasanya mulai rusak dan segera tersaingi jamur liar. Lalu, bagaimana Atta, yang membersihkan kebunnya hanya sebelum "penanaman", terlindung dari jamur liar? Cara menjaga kultur murni jamur tanpa harus selalu disiangi tampaknya bergantung pada air liur yang dimasukkan semut ke dalam kompos saat mereka mengunyah. Diduga air liur tersebut mengandung antibiotik yang menghambat pertumbuhan jamur yang tak diinginkan. Air liur juga mungkin mengandung zat pen-dukung pertumbuhan untuk jamur yang tepat. Yang harus direnungkan adalah: Bagaimana semut ini belajar membudidayakan jamur? Apakah mungkin, pada suatu hari seekor semut kebetulan mengambil daun dengan mulutnya dan mengunyahnya? Lalu secara kebetulan lagi ia menempatkan cairan yang kini mirip bubur ini di atas lapisan daun kering yang benar-benar secara kebetulan merupakan lahan yang cocok? Dan semut lain membawa potongan jamur dan menanamnya di situ? Dan akhirnya semut itu tahu di situ akan tumbuh sejenis makanan yang dapat mereka makan, sehingga mereka mulai membersihkan kebun, membuang bahan yang tak perlu, dan memanennya? Lalu mereka menyampaikan proses ini kepada seluruh koloni satu per satu? Selain itu, mengapa mereka membawa semua daun itu ke sarang meskipun tak dapat mereka makan?

Selanjutnya, bagaimana semut ini mampu menciptakan air liur yang mereka gunakan saat mengunyah daun untuk memproduksi jamur? Kalaupun misalnya mereka entah bagaimana dapat membentuk air liur ini, dengan informasi apa mereka dapat memproduksi antibiotik dalam air liur mereka yang mencegah terbentuknya jamur liar? Bukankah diperlukan pengetahuan ilmu kimia yang signifikan untuk bisa mencapai proses seperti itu? Andaipun mereka memiliki pengetahuan itu - yang mustahil terjadi - bagaimana mereka bisa menerapkannya dan membuat air liur mereka memiliki ciri-ciri zat antibiotik ini? 




Akibat simbiosis antara semut pemotong daun dan jamur, semut memperoleh protein yang mereka butuhkan untuk gizi dari tunas jamur yang mereka tanam di daun. Di atas terlihat kebun jamur yang dirawat semut. 


1) Di dalam sarang, pekerja yang lebih kecil memotong daun kecil-kecil.

2) Kasta berikut mengunyah potongan ini menjadi pulp dan memupuknya dengan simpanan cairan feses yang kaya enzim.

3) Semut-semut lain menyediakan pasta daun subur di atas lapisan daun kering di ruang baru.

4) Kasta lain mengangkut potongan jamur dari ruang lama dan menanamnya dalam pasta daun. Potongan jamur dioleskan pada pasta daun seperti lapisan gula kue.
5) Kasta kerdil berkerumun membersihkan dan menyiangi kebun, lalu memanen jamur untuk dimakan semut lain 





Dalam gambar di bawah, seekor Atta, ditemani penjaganya yang berukuran kecil, membawa selembar daun Dalam gambar di atas, seekor Atta, ditemani penjaganya yang berukuran kecil, membawa selembar daun. 

Pekerja berukuran sedang dari koloni semut pemotong daun melewatkan hampir seluruh hari mereka membawa daun. Mereka jadi sulit membela diri selama kegiatan ini, karena mereka memegang daun dengan dagu yang biasa mereka gunakan untuk membela diri. Jadi, jika mereka tak mampu membela diri, siapa yang melindungi mereka?

Telah diamati bahwa semut-pekerja pemotong daun selalu berjalan ditemani pekerja yang berukuran lebih kecil. Pada mulanya ini diperkirakan hanya kebetulan. Lalu, alasan di balik hal ini diteliti dan temuan-nya, yang merupakan hasil analisis yang panjang, adalah contoh kerja sama yang menakjubkan.

Semut berukuran sedang, yang bertugas membawa daun, meng-gunakan sistem pertahanan yang menarik untuk melawan jenis lalat musuh. Lalat musuh ini memilih tempat khusus untuk bertelur pada kepala semut. Tempayak yang menetas dari telur ini akan memakan kepala semut, dan pada akhirnya memenggalnya. Tanpa asistennya yang kecil, semut pekerja tak berdaya melawan spesies lalat yang selalu siap menyerang ini. Dalam keadaan normal, semut mampu mengusir lalat yang mencoba mendarat di tubuh mereka dengan rahang setajam gunting. Namun, ia tak dapat melakukannya selagi membawa daun. Oleh karena itu, ia menaruh semut lain pada daun yang dibawanya untuk membelanya. Jika diserang, para penjaga kecil ini bertarung melawan musuh.

Jalan yang digunakan Atta, saat membawa pulang daun yang mereka potong, mirip jalan raya mini. Semut yang merayap perlahan di jalan ini mengumpulkan semua ranting, kerikil kecil, rumput, dan tumbuhan liar dan menyingkirkannya ke satu sisi. Dengan demikian, mereka membuat jalan bersih bagi mereka sendiri. Setelah lama bekerja secara intensif, jalan raya ini menjadi lurus dan mulus, seolah dibangun dengan alat khusus.


 Selagi membawa daun yang mereka potong, Atta membersihkan jalan yang mereka gunakan dari segala macam potongan ranting, kerikil, dan sisa rumput. Jadi, mereka menyiapkan semacam "jalan raya" bagi diri mereka sendiri. 

Koloni Atta terdiri atas pekerja sebesar butir pasir, prajurit yang beberapa kali lipat lebih besar, dan "pelari maraton" berukuran sedang. Pelari maraton ini berlari membawa potongan daun ke sarang. Semut-semut ini begitu rajin sehingga, jika diukur dengan ukuran manusia, setiap pekerja berlari dengan kecepatan satu mil per empat menit sepanjang 50 km, sambil memanggul 227 kg di bahunya.

Dalam sarang Atta, ada ruang-ruang sebesar kepalan tangan sedalam hingga 6 meter. Pekerja mini bisa memindahkan sekitar 40 ton tanah saat menggali sejumlah besar ruangan dalam sarang mereka yang besar.25 Pembangunan sarang selama beberapa tahun oleh semut ini memiliki tingkat kesulitan dan standar profesionalisme tinggi yang setara dengan pembangunan Tembok Besar Cina oleh manusia.

Inilah bukti bahwa Atta tidak bisa dipandang sebagai makhluk sederhana yang biasa. Semut, pekerja sangat keras, mampu merampungkan tugas rumit yang sulit dilakukan manusia. Sesungguhnya satu-satunya Pemilik kekuasaan yang bisa memberi mereka keterampilan seperti ini adalah Allah. Sungguh tidak logis jika kita mengatakan bahwa me-reka memperoleh semua keterampilan ini sendiri dan dengan kemauan sendiri.






Saat semut memotong daun dengan mandibula (rahang), seluruh tubuhnya bergetar. Para ilmuwan mengamati bahwa getaran ini membuat daun diam, sehingga memudahkan pemotongan. Pada saat yang sama, bunyi ini dapat menarik perhatian para pekerja lain - semuanya betina - ke tempat tersebut untuk menyelesaikan memotong seluruh daun.26 Si semut menggosokkan dua organ kecil pada perut-nya untuk menghasilkan getaran ini, yang bisa didengar manusia sebagai bunyi yang sangat lirih. Getaran ini dikirim melalui tubuh hingga mencapai mandibula semut yang mirip arit. Dengan menggetarkan bokongnya secara cepat, semut ini memotong daun berbentuk sabit dengan menggetarkan mandibula, mirip dengan pisau listrik.

Teknik ini memudahkan pemotongan daun. Namun, di-ketahui bahwa getaran ini juga memiliki tujuan lain. Seekor semut yang memotong daun akan menarik semut lain ke tempat yang sama karena banyak tumbuhan lain di daerah tempat tinggal Atta beracun. Karena menguji setiap daun oleh masing-masing semut merupakan prosedur yang berisiko tinggi, mereka selalu pergi ke tempat di mana semut lain telah berhasil merampungkan tugas mereka.